Wednesday, 26 August 2009

Sejarah Machu Picchu

Satu lagi bukti tentang peradaban sejarah yang menakjubkan, Machu Picchu. Tertimbun selama beratus-ratus tahun oleh tumbuh-tumbuhan di sekitarnya. Pada awalnya merupakan satu dari sedikit tempat yang ditinggalkan oleh para penakluk Spanyol dalam sebuah ekpedisi untuk pencarian emas yang lebih banyak. Dan akhirnya ditemukan lagi secara tidak sengaja oleh seorang Profesor Muda Yale, Hiram Bingham, pada tahun 1911. Sebuah penemuan yang membawa kita semua seperti kembali pada kehidupan masa lampau dan secara gamblang menunjukkan tentang betapa majunya pengetahuan akan tekhnik konstruksi bangunan perdaban masa lalu. Machu Picchu juga merupakan satu dari sekian bangunan paling bersejarah di dunia yang bahkan oleh salah satu media Amerika Serikat, menyatakan bangunan ini merupakan bangunan yang paling penting dan yang paling terpelihara di dunia.

Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu. Bangunan batu ini menunjukkan secara mengejutkan tentang kualitas peradaban masa lampau dalam berkarya. Di banyak tempat terdapat dinding di tingkat yang lebih rendah dengan struktur yang sangat menakjubkan. Kemudian semakin ke atas mutunya mengalami pengurangan. lapisan yang lebih rendah selalu lebih baik kualitasnya jika dibandingkan dengan di atasnya. Selalu terdapat struktur yang mungkin bisa memberikan ilham untuk tekhnik bangunan masa kini. Dalam beberapa kasus, seperti di Kuil Tiga Jendela, dinding ini berdiri di antara struktur yang paling diilhami yang pernah diciptakan oleh manusia.

Machu Picchu berlokasi di Gunung Andes di atas lembah Urubamba, Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco, dan berada sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Dan Bingham sendiri benar-benar tidak menyangka akan penemuannya ini, yang pada saat sekarang sudah mampu menyedot ribuan wisatawan setiap harinya. Awalnya Bingham hanyalah berniat menjelajahi vegetasi liar di Gunung Andes sebagai sebuah ekspedisi ilmiahnya. Mungkin bagi dirinya pengalaman ini sangatlah luar biasa. Menjelajah di suatu tempat yang sangat asing bagi dirinya, melewati pepohonan yang tinggi menjulang, dan ketika menerobos suatu semak belukar yang sangat lebat dengan bantuan kedua tangannya, samar-samar dari kejauhan tampak bangunan kuno menakjubkan yang terkubur oleh tingginya ilalang yang terlihat olehnya. Dia bersama seorang pemandunya, seakan-akan menganggap apa yang telah disaksikan oleh mereka hanya merupakan suatu fatamorgana belaka. Bingham sendiri pernah berkata, “Bisa menemukan Machu Picchu sama halnya dengan menemukan sebuah peradaban baru di muka bumi”.

Bingham meyakini, bahwa tempat ini mempunyai arti yang sangat besar akan kelahiran suatu perdaban paling legendaris di dunia, Inca Empire. Suatu peradaban besar asli dari Benua Amerika yang telah menghilang. Setidaknya terdapat ribuan artifak yang sangat tinggi nilainya yang dapat ditemukan di Machu Picchu. Kini sebagian besar artifak tersebut sedang menjadi bahan penelitian guna menggali lebih dalam lagi sejarah dari peradaban suku Inca.

Banyak teori yang telah berkembang, menyangkut pemikiran dan penjelasan yang masuk akal dalam prosesnya. Machu Picchu diperkirakan termasuk ke dalam generasi Inca ke-9 yang berkuasa pada pertengahan abad ke-15. Yang memaparkan secara lugas tentang sebagian besar prestasi yang menyangkut peradaban Inca kala itu. Von Eric Daniken, dalam bukunya “Chariots of the Gods” berteori bahwa bangunan ini dibangun oleh Alien yang datang ke bumi zaman dulu kala, sembari membawa semacam peradaban primitif.

Kurt Vonnegut dalam novelnya “Slapstick” berkata, “…there must have been days of light gravity in old times, when people could play tiddley winks with huge chunks of stone”. Dan Pedro de Cieza de Leon menulis dari suatu legenda tua Inca tentang the creator-god, Viracocha. Saat menunjukkan kuasa-Nya, Ia membuat api yang sangat besar, kemudian memadamkannya. Sebagai hasil pembakaran, maka batu itu menjadi sangat ringan yang walaupun sangat besar bisa diambil seolah-olah terbuat dari gabus.

Spekulasi yang beredar yang mencoba menjelaskan apa saja yang berhubungan dengan megahnya bangunan ini cenderung terdengar aneh. Bagaimana tidak, dengan bentuknya yang sangat menakjubkan, kita harus dibawa pada suatu kenyataan bahwa bangunan ini dirancang dan dibuat pada masa beratus-ratus tahun yang lalu. Dengan pemikiran logis yang kita miliki, tentulah terasa mustahil hal itu akan terjadi. Namun demikian, Machu Picchu sekali lagi adalah bukti.

Hingga sekarang, sudah hampir sekitar 2.500 wistawan berkunjung ke Machu Picchu setiap harinya. Membanjirnya para wisatawan ini tentunya membuat Pemerintahan Peru sempat merasa resah, “Peru bisa memajukan sektor pariwisata dengan Machu Picchu, tapi bagaimana cara mereka bisa merawat serta melestarikan bangunan paling bersejarah di dunia itu”. Suatu kekhawatiran yang wajar mengingat posisi Machu Picchu yang begitu penting sebagai kawasan yang begitu berharga bagi sejarah dunia.

taken from:
http://www.budix.co.cc/?p=354







No comments:

Post a Comment