Wednesday, 29 April 2009

Why we have to write an argumentative essay? (task 8)

As we know, argumentative essay is essay which the content is our argument about something controversial. Therefore, it is important for us to have the ability to write an argumentative essay. There are several factors which force us to have the ability of writing an argumentative essay.

The first is we are students. In our life as a student, we often have a discussion about a particular topic, especially in our lesson or subject in our study. When we have a discussion, we must have our own idea which often crushing other student ideas. That is why we have to acquire the argumentative essay writing skill.

The second factor is by having the skill to write an argumentative essay we can express our feeling or we can share our idea about any topics which we are interested in. If we can share our idea in a correct way, we will get an appreciation in our society. It means that we exist in the society. Why is it so? The basic idea of this statement comes from one of the most famous Latin proverb Cogito Ergo Sum which means we think, so that we exist.

The third factor is we try to criticize a particular topic if we want to write an argumentative essay. Why it is important? Because, when we want to criticize a particular topic, we have to understand the topic well. If I may say, we have to master the topic. It is hard, but if we want to compose an argumentative essay, that is the first step to do. Not only that, but we must consider other ideas of a particular topic and think about the reason why other ideas are wrong. The point of this factor is by writing an argumentative essay; we indirectly increase our knowledge and sharpen our mind.

After knowing the benefits of writing an argumentative essay and we do not try to write it, we will lose out something beneficial for us.

Sunday, 12 April 2009

PERMINTAAN MAAF

Saya sebagai Administrator dari blog ini meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca setia. Minggu ini saya sangat sibuk dengan berbagai tetek bengek Pemilu 2009,jadi saya tidak sempat mengupload berita-berita dan artikel di blog ini.

Malkisedik Yahya
administrator

Friday, 10 April 2009

IPTA TATTO RENDEZVOUS 2009

Kreatif. Komunitas seniman tato yang tergabung dalam Indonesian Profesional Tatto Association (IPTA) menggelar perlombaan seni mengukir tubuh di Mangga Dua Square, Jakarta, Selasa (31/3). Sekitar 34 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pergelaran seni lukis tubuh yang untuk kali pertamanya dilakukan di Jakarta itu.

Mengusung tema IPTA TATTO RENDEZVOUS 2009, komunitas ini mengajak pecinta tato memperhatikan kebersihan dan keamanan pada saat melukis tubuh.

"Perlomban ini diadakan untuk mengajak kawan-kawan pecinta tato membuat tato yang bersih dan aman," kata Febri, ketua penyelenggara, saat ditemui KontekAja di sela acara. "Selain itu, melalui perlombaan ini kita juga memperkenalkan kepada khalayak bahwa tato itu merupakan seni ukir tubuh yang indah."

Dikemukakan, perlombaan ini diikuti 34 peserta dari berbagai daerah seperti Bandung, Bali, Semarang, dan banyak lagi. Mereka telihat sangat antusias mengukir tubuh rekannya. Ada yang melukis di bahu, dada, tangan, dan kaki. Dengan berbagai bentuk desain, para seniman tato tampak lihai memainkan pena jarum ke tubuh rekannya itu.

"Agak sedikit sakit sih tapi asyik," kata Kris, salah seorang model yang ditato, sambil sedikit meringis kesakitan.

Penilaian dilakukan lansung oleh dewan juri yang berasal dari komunitas IPTA sendiri. Febri menerangkan, "Penilaian dilihat dari seni keterampilan, pemilihan warna dan desain gambar serta pemilihan tempat pada tubuh dan warna."

Ia menambahkan, keterampilan yang dimaksud adalah bagaimana garis-garis yang ditorehkan pada kulit tidak pecah serta banyaknya pemilihan warna pada garis tersebut cocok dengan gambar. "Namun, yang paling penting adalah bagaimana membuat tato yang bersih dan aman," ujarnya.

Sementara itu, Dian (27), salah satu peserta, mengatakan, "Sebaiknya perlomban seperti ini sering dilakukan agar para seniman tato di Jakarta mempunyai wadah berekspresi."

Dian yang mengaku baru berkecimpung dalam dunia seni ukir tubuh ini mengatakan tertarik mengikuti perlombaan ini karena ingin bertemu dan belajar dengan seniman-seniman tato profesional. "Senang ikut perlombaan ini karena bisa bertemu dan belajar dari orang professional," ungkapnya.

Perlombaan ini berlangsung dalam lima sesi yaitu live tattoo contest, traditional tattoo performance, tattoo show competition, needle man show, dan art fushion.








taken from: kontekaja.com


Rumah dari Tangki Bekas nan Aduhai

PERNAH melihat silo alias tangki besar tempat penyimpanan atau penyulingan minyak? Di kawasan Provo River, kota Utah, AS, seseorang menyulapnya menjadi sebuah rumah hunian.

Lihat foto-fotonya, sungguh aduhai, bukan? Selain lebih murah ketimbang menggunakan material batu bata dan semen, rumah ini juga memberikan sensasi tersendiri bagi pemiliknya.

Untuk kawasan tropis macam Indonesia, rumah model ini tentu tidak cocok mengingat bahan bakunya yang memberikan efek panas; kecuali selalu menggunakan AC. Artinya, rumah dari tangki bekas ini tidaklah hemat energi.

Mau mencoba memiliki rumah model begini? Coba tanya ke Pertamina atau perusahaan migas, mungkin ada silo bekas yang bisa Anda daya gunakan!












taken from: kontekaja.com

Ironis, Amrozi Saja Masih Masuk DPT


Kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang membuat kita mengelus dada. Sedih, juga lucu.
Bagaimana tidak, banyak rakyat yang berhak memilih justru tak terdaftar ikut Pemilu 2009, mereka yang telah meninggal justru terdaftar sebagai pemilih alias masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap), termasuk Amrozi, terpidana mati bom bali yang dieksekusi tahun lalu.

Lucunya lagi, anggota KPU Provinsi Jawa Timur, Arif Budimannya di Surabaya, Kamis (2/4) bilang masuknya nama almarhum Amrozi dalam daftar pemilih tetap (DPT) karena faktor teknis yang bukan disengaja.

"Dan masuknya nama Amrozi dalam DPT itu tetap tidak akan menjamin dia mendapatkan formulir panggilan untuk memilih," katanya enteng.

Ya, jelas saja dia nggak dapat formulir. Memangnya KPU bisa mendatangkan orang yang sudah meninggal...!

taken from: kontekaja.com

Gunting Tertelan Gara-gara Teman Melucu

Menyeramkan. Gunting tertelan dan menyangkut di tenggorokan. Ini dialami Kong Lin, 27, warga Putian, China.

Beberapa hari lalu, demikian diwartakan Daily Mail, Kong Lin makan bersama teman-temannya. Usai makan, dia membersihkan sisa-sisa makanan di giginya menggunakan sebuah gunting lipat kecil.

Saat bersamaan, seorang temannya tiba-tiba melucu dan Kong Lin tertawa. Nah, saat itulah secara tak sengaja guntingnya tertelan.

Paniklah Kong Lin dan teman-temannya. Upaya memuntahkan gunting dilakukan, tapi gagal. Oleh teman-temannya, Lin dibawa ke rumah sakit.

Operasi dengan pembiusan lokal dilakukan. Sekitar 30 menit kemudian dokter berhasil mengeluarkan gunting itu. Legalah Kong Lin.

taken from: kontekaja.com

Hah! 200 Masjid di Mekah Salah Kiblat?

Beberapa laporan dari Arab Saudi menyebutkan sekitar 200 masjid di kota suci Mekah tidak menghadap ke arah kiblat.

Surat kabar Saudi Gazette melaporkan, orang-orang yang melihat ke bawah dari atas gedung-gedung tinggi yang baru di Makkah menemukan, mihrab di banyak masjid tua Mekah tidak mengarah langsung ke Kabah.

Saat menunaikan salat, warga muslim sedapat mungkin menghadap ke Kabah, bahkan kalau diperlukan, bisa menggunakan kompas khusus untuk mencari arah kiblat itu.

Kabah tersebut terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah.

Wartawan BBC Sebastian Usher menyebutkan, pihak berwenang belakangan melakukan pembangunan kembali kawasan di dan sekitar Masjidil Haram.

Tetapi, masjid-masjid lama di Mekah tetap dipertahankan keberadaannya. Kini bila dilihat dari gedung-gedung tinggi yang baru, sejumlah warga menemukan lokasi mihrab di sebagian masjid tersebut tidak tepat arah.

Pada saat masjid-masjid tersebut dibangun, digunakan perkiraan kasar arah kiblat karena saat itu belum ada alat yang akurat.

Sebagian warga mengatakan ibadah mereka mungkin tidak sah. Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan ibadah salat mereka tidak akan terpengaruh.

Sebagian orang menyarankan sinar laser dipancarkan dari kubah Masjidil Haram untuk menunjukkan arah kiblat yang tepat.

taken from:
kontekaja.com

Di Surabaya Ubin Bisa Buat Goreng Telur

Ubin itu ada di rumah Wiwin, 31. Ia mengaku telah menggunakan ubin bersuhu panas itu sejak dua tahun lalu. Namun, baru dua hari terakhir ini, ubinnya semakin memanas. Sehingga, kabar itu membuat warga di sekitar rumahnya langsung memadatinya. Mereka ingin tahu seperti apa jenis ubin itu.

"Panasnya semakin tinggi, sejak turun hujan deras kemarin. Saat daerah sini banjir," kata Wiwin, Jumat (13/3).

Untuk memastikan asal panas ubin, Wiwin juga sempat meminta tolong pada beberapa warga yang mengerti instalasi listrik untuk memeriksanya. "Setelah diperiksa ternyata tidak ada hubungannya dengan aliran listrik," jelasnya.

Kepada wartawan, suami Wiwin, Irvan bahkan sempat mempraktikkan menggoreng telur di atas ubin itu. Dan benar saja, telur itu masak seperti halnya digoreng di atas kompor.

taken from: inilah.com

Kampung Bujang India

KITA mungkin biasa mendengar gelar bujang lapuk untuk pria sudah berumur tapi tak juga berumah tangga. Tetapi di India, perkataan itu lebih bermakna satu kawasan di pedalaman yang berjuluk Kampung Bujang. Pasalnya, Kampung Barwaan Kala, demikian nama kampung itu, dihuni oleh para bujang. Tak ada perempuan di sana.


Kampung Barwaan Kala adalah satu perkampungan terpencil yang terletak di tengah-tengah kawasan bukit bukau dan hutan tebal di Kaimur, wilayah Bihar di utara India.

Lantaran letaknya yang terpencil, kampung ini menjadi terisolasi dari dunia luar. Kawasan ini hanya dikelilingi bukit bukau yang menghijau serta hutan nan sunyi.

Nah, sekitar 120 jiwa penduduk lelaki kampung ini belakangan amat gelisah. Mereka yang sudah berusia 18 tahun, bahkan ada yang 80 tahun hidup membujang. Jelas saja mereka merindukan belaian kasih sayang wanita, sebagai pemping hidup.

Sejatinya, di kampung ini tadinya bukan tak ada wanita. Hanya saja, anak perempuan di sini langsung dikirim ke daerah lain yang lebih ramai, untuk mendapatkan jodoh.

Lantaran tak ada perkawinan di sini, konon, sekitar 50 tahun lalu, lembaga semacam Kantor Urusan Agama (KUA), lembaga yang menangani pernikahan, akhirnya ditutup.

Persoalan kenapa pria di sini membujang, memang bukan karena mereka tak laku. Melainkan karena perkampungan Barwaan Kala hanya dihuni pria dan tempatnya yang terisolasi.

Barwaan Kala hanya dapat dkunjungi melalalui helikopter. Bagi mereka yang sanggup dapat mendatangi tempat ini dengan berjalan kaki. Dari desa terdekat, butuh waktu dua jam, naik turun tebing yang cukup berbahaya untuk mencapai Barwaan Kala. Inilah yang menjadikan para gadis enggan tinggal di sini.

Bila telah berada di luar desa, mereka enggan kembali ke kampung halamannya. Terlalu berisiko untuk masuk wilayah hutan lebat yang banyak jurangnya serta binatang buas itu.

Lantaran masalah inilah penghuni Kampung Bujang bergotong royong membangun jalan yang menghubungkan kampungnya dengan kampung lain agar ada wanita sudi datang ke tempat ini. Jalan yang dibangun rencanangnya sepanjang 6 km. Mereka berharap jalan ini dilalui gadis-gadis pujaan hati. Yah, semacam jalan untuk mencari jodoh.

“Ini memang menyedihkan. Bagaimana lelaki yang cukup syaratnya dan masih bujang, gagal menemukan pasangannya. Bukan hanya istri, wanita pun tak ada di Barwaan Kala,” kata aktivis sosial, Chandrama Singh Yadav kepada seperti dikutip timesonline, belum lama ini.

Chandrama Singh Yadav adalah pekerja sosial yang menganjurkan agar warga di situ membangun jalan. "Saya berharap dengan adanya jalan ini maka lelaki Barwaan Kala mendapatkan istri dari kampung lain."

Proyek jalan raya ini diharapkan selesai dalam dua bulan mendatang. Hanya saja, rencana itu bisa gagal lantaran masalah tanah yang akan dibuat jalan itu ternyata kawasan hutan lindung. Belum lagi masalah ancaman binatang buas macam harimau dan pemberontak komunis yang bersembunyi dalam hutan tersebut.

Laporan terakhir menyebutkan para bujang ini tak putus asa. Mereka bersama-sama bahu membahu mengayunkan cangkul dan peralatan lainnya untuk membangun jalan dambaan mereka itu. Kini jalan itu sudah terbangun sekitar 3 km dan tinggal separohnya lagi.

“Kami akan selesaikan jalan ini agar kami dapat menikah seperti orang lain,” kata salah seorang penduduk, Sheo Karwar, 28 tahun.

Begitulah sulitnya untuk meraih gelar suami di kampung bujang ini. Masih banyak rintangan yang harus mereka hadapi untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Dan, hanya waktulah yang menentukan apakah Kampung Barwaan Kala kelak akan diwarnai derai tawa para pengantin baru.

taken from:
kontekaja.com

Friday, 3 April 2009

Rumah Rehabilitasi Bagi Caleg Gagal


Seorang warga di Purwakarta, Jawa Barat, menyediakan tempat rehabilitasi mental bagi para calon legislatif yang stres karena tidak terpilih dalam pemilu nanti. Rumah rehabilitasi itu berdiri di atas hamparan tanah seluas 26 hektare di Kampung Awi Mekar, Bungur Sari, Purwakarta.

Pemilik rumah, Kastono, selain sengaja menjadikan rumahnya sebagai tempat penampungan juga menyediakan berbagai fasilitas termasuk jasa konsultasi dengan psikiater dan ulama. Untuk biaya rehabilitasi Kastono tidak mempermasalahkannya.

Di Kabupaten Purwakarta, ada 412 caleg yang memperebutkan 45 kursi DPRD. Terbatasnya jumlah kursi menyebabkan mereka harus bersaing keras dengan caleg lainnya. Tekanan inilah yang bisa membuat caleg stres.(IAN/Syamsu Nursyam)

taken from: Liputan6.com

Sopir Bus Trans Jakarta Pingsan


Apa yang dirasakan penumpang jika sopir yang sedang mengemudikan busnya pingsan? Tentu saja panik. Begitulah yang dirasakan penumpang salah satu armada TransJakarta jurusan Blok M - Kota.

Saat sedang asyik menikmati perjalanan, tiba-tiba laju bus sedikit oleng. Penumpang bus favorit warga Jakarta itu pun langsung menjerit-jerit. Panik.

Begitu cerita Dudung, seorang penumpang TransJakarta, kepada detikcom, Kamis (2/4/2009). Menurut karyawan yang berkantor di Jalan MH Thamrin itu, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.45 WIB.

"Waktu bus memasuki bundaran HI, bus yang saya naiki jalannya kurang stabil seperti ada sesuatu yang kurang beres," cerita Dudung.

Namun Dudung dan penumpang lain belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada bus tersebut. Penumpang semakin panik saat bus berwarna merah itu tidak berhenti di halte Sarinah.

"Bus tidak berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Ada sebagian penumpang mengira bus mengalami kerusakan rem," kata Dudung.

Dan tiba-tiba, bus berhenti mendadak di lampu merah Sarinah. Saat itu, para penumpang melihat sopir TransJakarta tersebut semaput. "Saya lihat sopir sudah pingsan, kondektur lalu membuka pintu emergency," kata Dudung.

Dudung dan penumpang lain pun mengelus dada. Banyak yang mengucap syukur karena tidak terjadi kecelakaan yang serius. "Untung tidak ada korban," katanya.

Tak seberapa lama kemudian, datang armada TransJakarta yang lain. Para penumpang pun dialihkan ke bus tersebut. Dudung tidak mengetahui nasib sopir tersebut.

Dari peristiwa itu, Dudung pun berharap pengelola TransJakarta lebih memperhatikan kesehatan para sopirnya. "Serta sistem seleksi pengemudi harus diperketat dari sisi fisik dan kesehatannya. Hal itu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi," harapnya.

detikcom - Kamis, April 2